Visitor

Senin, 20 Desember 2010

Ningsih: Tak Akan Kubiarkan Lupus Merampas Kebahagiaanku

Rr. Sri Ningsih Rachman,seorang ibu yang patut diacungi jempol. Dia tidak hanya sukses menyadarkan anaknya yang kecanduan narkoba, tapi juga berhasil mengalahkan lupus yang diidapnya sejak belasan tahun lalu.

Lupus yang memiliki arti serigala dalam bahasa Yunani merupakan penyakit misterius yang berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi menyerang penyakit justru berbalik menyerang organ tubuh yang sehat.

Penderitaan Ningsih, panggilan akrabnya,berawal dari rasa gatal-gatal yang dideritanya ketika sedang menunaikan ibadah haji pada tahun 1989. Sepulang dari tanah suci, Ningsih langsung memeriksakan diri ke dokter kuli. Sejak itu Ningsih rutin mengunjungi dokter kulit.

Pada tahun 1997, sakit kulitnya semakin lama semakin parah. Kulitnya mengelupas, melepuh dan luka akibat rasa gatal. Luka itu menimbulkan rasa panas pada tubuh Ningsih.

Dokter pun menyarankan Ningsih untuk melakukan pemeriksaan sel darah. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Ningsih divonis mengidap lupus.

Ningsih dirujuk untuk berobat kepada Prof Zubairi Zurban di Jl. Kramat 28. Prof. Zubairi memberikan lima macam obat diantaranya Medrol dan Claritin untuk mengobati rasa gatal. Untuk menyembuhkan luka akibat gatal-gatal yang menimbulkan bekas seperti terbakar, Prof. Zubairi memberikan salep Experson.Ningsih juga diwajibkan menjalani berobat berjalan seminggu sekali.

Meskipun Prof. Zubairi berupaya membesarkan hati Ningsih dengan mengatakan lupus yang diderita Ningsih hanya lupus dalam skala kecil, namun Ningsih masih merasa gelisah.

Kulit Ningsih yang lengket melepuh membuat Ningsih berpikir negatif bahwa dirinya telah diguna-guna orang. Dia pun mendatangi orang pintar. Akan tetapi karena petunjuk orang pintar yang meminta Ningsih untuk meminum belerang bertolak belakang dengan logikanya, maka Ningsih mengabaikan permintaan tersebut.

Atas saran salah seorang temannya, Ningsih mendatangi seorang Kiai. Dari Kiai tersebut, Ningsih tahu kalau dia tidak diguna-guna, melainkan menderita penyakit yang berasal dari Tuhan.Ningsih akhirnya berserah diri dan lebih mendekatkan diri kepada Sang Khalik.

Rasa tenang dan bahagia meliputi sukma Ningsih. Ningsih merasa sangat dekat kepada Ilahi.

Apa daya, Tuhan tidak hanya sampai disitu memberikan cobaan kepada Ningsih. Rasa gatal yang menderanya akan semakin menggila apabila Ningsih sedang memiliki permasalahan yang rumit dan mengalami stress, seperti memikirkan kenakalan anak-anak lelakinya yang kala itu jiwa pemberontaknya sedang berada di puncak.

Ningsih kepanasan. Tubuhnya seperti tersengat listrik. Ningsih harus selalu berada di ruangan ber-ac.

Untuk menghilangkan rasa gatal dan panas itu, Prof. Zubairi memutuskan untuk menyuntik Ningsih di titik- titik pusat rasa gatal. Kalau Ningsih gatal di 10 titik, dia akan disuntik 10 kali, dan bila gatal di 45 titik, dia akan disuntik sebanyak 45 kali dalam sehari.

Dibalik rasa sakit itu tersimpan rasa syukur kepada Tuhan karena Tuhan masih melindungi wajahnya dari kerusakan dan masih memberikan kesempatan kepada Ningsih untuk bertahan hidup sementara teman-teman sesama penderita lupusnya hanya bertahan satu atau dua tahun saja.

Rasa syukur itu membuatnya optimis menjalani hidup. Ningsih tidak lagi memikirkan rasa sakitbnya dan tidak lagi memikirkan sabun apa yang harus dipakainya setiap kali mandi. Ningsih pun lepas bersenda gurau dengan teman-temannya.

Sebagai seorang ibu, Ningsih berhasil menjadikan anak-anaknya yang sempat salah arah menjadi anak yang berguna.

Dalam kehidupan sosial, Ningsih aktif di berbagai yayasan anak-anak yatim dan berbagai pengajian di rumahnya.

Setelah berikhtiar kesana-kemari, Ningsih dinyatakan sembuh 80 persen dari penyakit lupusnya.

Ningsih juga tidak patah arang ketika obat-obat yang dikonsumsinya itu menyebakan dia harus diopname selama 1,5 bulan di RSCM 4 tahun lalu. Efek samping obat-obatan itu adalah osteoporosis. Obat-obatan itu mengerogoti tulangnya.

Meskipun sempat tidak bisa berjalan sendiri, Ningsih bertekad untuk sembuh. Termasuk dengan menggunakan setagen khusus yang dipesannya dari RS Puri Cinere. Setagen itu harus dipakainya setiap waktu.(Cit)

Sabtu, 18 Desember 2010

Jumlah Perokok Perempuan Meningkat Gara-Gara Iklan Rokok


Merokok itu berbahaya, bukan cuma untuk perokok itu sendiri, namun bagi orang-orang di sekitar perokok yang tidak merokok atau biasa disebut perokok pasif. Sudah banyak orang yang mengetahui slogan tersebut. Tapi kalimat itu seperti bias dan hanya menjadi slogan belaka. Sebab, berdasarkan penelitian Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta bersama John Hopkins Public School f Health, 2009, ditemukan hasil pengukuran nikotin dan partikel sangat halus atau PM2s di Jakarta sangat halus.

Hasil penelitian tersebut tidak terlalu mengherankan karena jumlah perokok dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Bahkan perokok perempuan di Indonesia meningkat 5 kali lebih cepat dibanding laki-laki. Padahal bukan rahasia umum lagi dampak merokok pada perempuan juga jauh lebih berbahaya ketimbang dampak merokok pada laki-laki.

Pesatnya peningkatan jumlah perokok perempuan ini disinyalir selain ergaulan, juga diakibatkan oleh gencarnya iklan rokok yang ditayangkan di televisi.

Executive Director Swisscontact Indonesia Foundation, Dollaris Riauty Suhadi, Ph.D, mengatakan kepada citramediaperempuan bahwa pencitraan perempuan yang merokok dalam iklan itu langsing, cantik, dan seksi, membuat para perempuan menjadi ingin merokok agar terlihat seperti yang mereka lihat dalam iklan tersebut, tanpa memikirkan efek negatif dari nikotin yang mereka hisap itu.


"Padahal sesungguhnya mereka tidak sadari bukan kecantikan yang akan mereka dapatkan. Tapi justru penyakit yang berbahaya, seperti kanker paru-paru yang akan menghisap tubuh mereka. Contohnya bintang iklan rokok Marlboro, David Mc Lean dan Wayne McLaren yang gagah perkasa dalam iklan rokok, mati karena digerogoti kanker paru-paru sebelum sempat menikmati uang hasil membintangi iklan produk rokok itu,"kata Executive Director Swisscontact Indonesia Foundation, Dollaris Riauty Suhadi, Ph.D.



Bukan hanya mereka berdua, lanjutnya, contoh konkret lainnya adalah mantan lady frst USA, Jackie Onassis, mengidap kanker dan lymphoma sebelum menghembuskan napas terakhirnya karena kebiasaan merokoknya.


Oleh sebab itu, perempuan yang akrab disapa Waty ini meminta dengan tegas kepada pemerintah untuk membatasi tayangan iklan rokok di televisi.

"Iklan-iklan produk-produk rokok yang ditayangkan disini itu di negara asalnya, Amerika sudah dilarang keras karena memang pemerintah disana menyadari dampak bahay iklan tersebut bukan hanya pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak,"paparnya.

Selain meminta menarik iklan rokok, Waty, juga meminta kepada pemerintah untuk menghentikan produksi tembakau.

Menurutnya, alasan pemerintah yang selalu mengatakan perekonomian akan jatuh apabila produksi tembakau dihentikan itu tidak masuk di akal.

"Pemerintah lebih memikirkan pendapatan 50 Triliun dari cukai rokok yang entah masuk ke kantung siapa daripada keselamatan rakyatnya. Kalau dikatakan petani tembakau akan tidak punya penghasilan bila produksi tembakau dihentikan, itu bohong. Petani tembakau bisa menanam tanaman yang lain. Pabrik-pabrik rokok dialihkan memproduksi barang lain agar buruh-buruhnya tidak kehilangan pekerjaan,"tegasnya.

Akhir dari semua ini sebenarnya tergantung dari kesiapan dan kemauan pemerintah untuk memikirkan keshatan dan keselamatan nyawa rakyatnya dari bahaya nikotin dan asap rokok. (Cit)

Kamis, 16 Desember 2010

Pekerja Perempuan BUMN Minta Pemerintah Stop Jual Aset Negara


Sebagai seorang pekerja di salah satu perusahaan BUMN, Mutiasari kecewa lantaran pemerintah selalu melakukan privatisasi BUMN. Terakhir adanya IPO Krakatau Steel, IPO tersebut terindikasikan merugikan negara beberapa waktu lalu.

Perempuan mungil yang akrab disapa Sari itu menganggap privatisasi tersebut sama sekali tidak ada manfaat untuk rakyat kecil.

"Hanya segelintir orang saja yang menikmati hasil privatisasi BUMN itu, tapi rakyat kecil tetap susah,"katanya kepada frauenmedia di sela-sela acara"Launching Hasil Survey FSP BUMN Bersatu Terhadap Kinerja Menteri Negara BUMN" di Cafe Gallery, Cikini, Kamis (16/12).

Oleh sebab itu, perempuan yang menjabat sebagai Sekjen Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu itu meminta kepada pemerintah untuk menghentikan kebiasaan melakukan privatisasi BUMN.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua FSP BUMN Bersatu Arief Poyuono. Dalam kesempatan yang sama, Arief mempertanyakan keefektifan privatisasi perusahaan BUMN.

"Pemerintah selalu berdalih terpaksa memprivatisasi karena kekurangan dana APBN. Nyatanya hutang Lapindo senilai 4.7 Triliun itu ditalangi oleh APBN. Jadi sebenarnya siapa yang menikmati hasil privatisasi tersebut?"tanyanya.

Apalagi IPO Krakatau Steel yang kemarin saja banyak menuai kontroversi. Secara kasat mata negara banyak menanggung kerugian yang sangat besar akibat terlalu murahnya saham Krakatau Steel dijual.(Cit)

Jajaran Direksi BUMN Lebih Mantap Dijabat Wanita


Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Arief Poyuono menyatakan bangga dengan srikandi Indonesia. Apalagi mereka yang bisa menduduki posisi tinggi di lingkungan BUMN,seperti Ir.Galaila Karen Agustiawan, yang sekarang menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

Menurutnya, wanita relatif lebih bersih dalam memimpin ketimbang laki-laki. Selain itu, lanjutnya, kemampuan perempuan sekarang ini sudah di atas rata-rata.

"Misalnya, mereka lebih terampil berkomunikasi dengan orang lain,"katanya kepada frauenmedia di sela-sela acara"Launching Hasil Survey FSP BUMN Bersatu Terhadap Kinerja Menteri Negara BUMN" di Cafe Gallery, Cikini, Kamis (16/12).

Namun sayangnya, jarang sekali perempuan-perempuan ini yang diberikan kesempatan untuk menampuk jabatan sebagai direksi BUMN.

"Paling cuma sampai kelas manajemen, belum top manajemennya,"sesalnya.

Oleh sebab itu, FSP BUMN Bersatu mendorong para pekerja wanita yang bergabung dalam FSP BUMN Bersatu untuk bisa mencapai posisi tersebut.

"Di dalam FSP BUMN Bersatu sendiri, 40 persen dari 100.000 anggotanya adalah wanita. 30 persennya terlibat langsung dalam kepengurusan FSP BUMN Bersatu,"paparnya.

Arief berharap kedepannya para perempuan ini nantinya diberikan kesempatan untuk berkembang dan memimpin BUMN.(Cit)

Rabu, 15 Desember 2010

Resep Masakan Minggu Ini


Resep Masakan - Ayam Goreng Terasi

Bahan :

* 1 ekor ayam potong kecil kecil
* 1 bawang putih potong kecil kecil
* 1 sdk teh garam
* 1 btg serai, ambil bagian putihnya saja.
* 1 cabai merah, buang bijinya
* 1 tomat merah, iris tipis
* minyak goreng secukupnya

Cabe :

* 8 buah cabai merah
* 5 cabai merah rawit
* 3 siung bawang putih
* merica butir secukupnya
* 1 1/2 sdk teh terasi goreng
* garam secukupnya

Cara memasak :

* Balur ayam dengan garam dan bwang putih hingga rata
* Goreng ayam hingga kuning kecoklatan kemudian angkat
* Tumis serai dan cabai hingga layu dengan 4 sdk minyak goreng
* Masukkan tomat dan bumbu halus lainnya, masak hingga harum
* Masukkan ayam goreng, aduk hingga rata
* Angkat dan sajikan kepada keluarga

Sumber:http://www.resepmasakanku.com/resep-masakan-indonesia/resep-masakan-ayam-goreng-terasi.html

Wanita Tercantik Di Dunia


20 wanita tercantik di dunia pilihan website TC Candler:
1. Camilla Belle
2. Emma Watson
3. Tamsin Egerton
4. Leighton Meester
5. Alison Brie
6. Freida Pinto
7. Alice Eve
8. Emily DiDonato
9. Amanda Seyfried
10. Christina Hendricks
11. Kate Beckinsale
12. Marion Cotillard
13. Keira Knightley
14. Natalie Portman
15. Rose Byrne
16. Rihanna
17. January Jones
18. Song Hye Gyo
19. Emily Blunt
20. Rachel Weisz

Selasa, 14 Desember 2010

Phobia Melahirkan


Melahirkan bagi sebagian besar kaum wanita adalah suatu peristiwa indah yang dinanti-nanti. Mereka berpendapat bahwa melahirkan merupakan suatu proses alamiah yang membahagiakan baik untuk dirinya, maupun pasangan hidupnya.

Tetapi ternyata ada kaum hawa yang justru menghindari proses mengeluarkan bayi dari rahimnya ini karena takut. Ketakutan yang hanya dirasakan oleh kaum hawa ini , disebut tocophobia.

Rasa takut ini jauh melebihi ketakutan rata-rata perempuan pada umumnya tentang konsep melahirkan, sehingga mereka rela melakukan atau mengorbankan apa saja agar tidak mengalaminya.

Tocophobia, yang berasal dari bahasa Yunani "tocos" (melahirkan anak) dan "phobos" (takut), dilaporkan menjangkiti satu dari enam perempuan di Inggris. Pada tingkat yang parah, perempuan yang mengidap tocophobia ini bahkan memutuskan untuk tidak hamil, meskipun sangat ingin punya anak. Mereka menempuh cara lain, misalnya mengadopsi.

Studi yang melibatkan 26 perempuan yang diterbitkan di British Journal of Psychiatry edisi tahun 2000 menyatakan bahwa menghindari kehamilan ini merupakan kondisi mengerikan yang terjadi sejak remaja, atau akibat trauma saat persalinan pertama. Phobia ini juga bisa merupakan gejala depresi menjelang persalinan.

Para peneliti menekankan perlunya para dokter untuk menyampaikan kondisi ini. "Hal ini lebih lazim daripada yang dipikirkan orang," kata Erica Lyon, penulis buku The Big Birth Book, yang juga konsultan untuk Tribeca Parenting di New York City.

Eric memberikan konsultasi untuk perempuan-perempuan matang yang menunda mempunyai anak. "Menurut saya, hal ini cenderung terjadi pada perempuan yang kepribadian tipe A," katanya. "Ia mungkin memiliki sejarah depresi atau pernah mengalami kelainan makan."

Umumnya, perempuan memang takut melahirkan karena merasa tidak mampu menahan rasa sakit. Namun banyak juga yang mengkhawatirkan sebab-sebab lain.
Ada perempuan yang takut melahirkan lantaran takut bentuk tubuhnya akan rusak sehingga suami tidak tertarik lagi., Sedangkan beberapa perempuan lain takut mati ketika melahirkan.

Alasan yang dikemukan para perempuan ini memang cenderung tidak rasional. Bila perempuan lain mampu menjalaninya, mengapa sebagian kecil perempuan ini tidak mau, atau tidak sanggup?

Menurut Anna North, contributing editor untuk situs perempuan Jezebel.com, ketakutan ini lebih terjadi karena kita sehari-hari dibombardir dengan kisah tentang selebriti yang sukses menurunkan berat badan, hanya beberapa minggu setelah melahirkan. Kecuali kita mempekerjakan pelatih pribadi dan ahli gizi, kita tidak bisa tampil menarik lagi setelah punya anak (padahal, menarik adalah atribut kita yang paling penting). Akibatnya, kita menganut konsep bahwa yang tubuhnya paling langsing dan kencang adalah yang diterima.

Baginya yang paling penting adalah meningkatkan layanan institusi kesehatan, agar mampu memberikan informasi dan layanan yang terbaik bagi pasien. Selain itu, mengubah konsep mengenai cantik-langsing yang diturunkan para selebriti tadi, karena mereka memang dibayar untuk selalu tampil memukau.

Lepas dari tekanan eksternal yang dialami para perempuan ini, tocophobia sebenarnya bisa diatasi dengan berbagai metode. Di antaranya, terapi perilaku kognitif yang menggunakan teknik pengurangan rasa takut, atau mengonsumsi obat-obatan antidepresan. (Cit)