Visitor

Sabtu, 18 Desember 2010

Jumlah Perokok Perempuan Meningkat Gara-Gara Iklan Rokok


Merokok itu berbahaya, bukan cuma untuk perokok itu sendiri, namun bagi orang-orang di sekitar perokok yang tidak merokok atau biasa disebut perokok pasif. Sudah banyak orang yang mengetahui slogan tersebut. Tapi kalimat itu seperti bias dan hanya menjadi slogan belaka. Sebab, berdasarkan penelitian Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta bersama John Hopkins Public School f Health, 2009, ditemukan hasil pengukuran nikotin dan partikel sangat halus atau PM2s di Jakarta sangat halus.

Hasil penelitian tersebut tidak terlalu mengherankan karena jumlah perokok dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Bahkan perokok perempuan di Indonesia meningkat 5 kali lebih cepat dibanding laki-laki. Padahal bukan rahasia umum lagi dampak merokok pada perempuan juga jauh lebih berbahaya ketimbang dampak merokok pada laki-laki.

Pesatnya peningkatan jumlah perokok perempuan ini disinyalir selain ergaulan, juga diakibatkan oleh gencarnya iklan rokok yang ditayangkan di televisi.

Executive Director Swisscontact Indonesia Foundation, Dollaris Riauty Suhadi, Ph.D, mengatakan kepada citramediaperempuan bahwa pencitraan perempuan yang merokok dalam iklan itu langsing, cantik, dan seksi, membuat para perempuan menjadi ingin merokok agar terlihat seperti yang mereka lihat dalam iklan tersebut, tanpa memikirkan efek negatif dari nikotin yang mereka hisap itu.


"Padahal sesungguhnya mereka tidak sadari bukan kecantikan yang akan mereka dapatkan. Tapi justru penyakit yang berbahaya, seperti kanker paru-paru yang akan menghisap tubuh mereka. Contohnya bintang iklan rokok Marlboro, David Mc Lean dan Wayne McLaren yang gagah perkasa dalam iklan rokok, mati karena digerogoti kanker paru-paru sebelum sempat menikmati uang hasil membintangi iklan produk rokok itu,"kata Executive Director Swisscontact Indonesia Foundation, Dollaris Riauty Suhadi, Ph.D.



Bukan hanya mereka berdua, lanjutnya, contoh konkret lainnya adalah mantan lady frst USA, Jackie Onassis, mengidap kanker dan lymphoma sebelum menghembuskan napas terakhirnya karena kebiasaan merokoknya.


Oleh sebab itu, perempuan yang akrab disapa Waty ini meminta dengan tegas kepada pemerintah untuk membatasi tayangan iklan rokok di televisi.

"Iklan-iklan produk-produk rokok yang ditayangkan disini itu di negara asalnya, Amerika sudah dilarang keras karena memang pemerintah disana menyadari dampak bahay iklan tersebut bukan hanya pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak,"paparnya.

Selain meminta menarik iklan rokok, Waty, juga meminta kepada pemerintah untuk menghentikan produksi tembakau.

Menurutnya, alasan pemerintah yang selalu mengatakan perekonomian akan jatuh apabila produksi tembakau dihentikan itu tidak masuk di akal.

"Pemerintah lebih memikirkan pendapatan 50 Triliun dari cukai rokok yang entah masuk ke kantung siapa daripada keselamatan rakyatnya. Kalau dikatakan petani tembakau akan tidak punya penghasilan bila produksi tembakau dihentikan, itu bohong. Petani tembakau bisa menanam tanaman yang lain. Pabrik-pabrik rokok dialihkan memproduksi barang lain agar buruh-buruhnya tidak kehilangan pekerjaan,"tegasnya.

Akhir dari semua ini sebenarnya tergantung dari kesiapan dan kemauan pemerintah untuk memikirkan keshatan dan keselamatan nyawa rakyatnya dari bahaya nikotin dan asap rokok. (Cit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar