Visitor

Kamis, 16 Desember 2010

Pekerja Perempuan BUMN Minta Pemerintah Stop Jual Aset Negara


Sebagai seorang pekerja di salah satu perusahaan BUMN, Mutiasari kecewa lantaran pemerintah selalu melakukan privatisasi BUMN. Terakhir adanya IPO Krakatau Steel, IPO tersebut terindikasikan merugikan negara beberapa waktu lalu.

Perempuan mungil yang akrab disapa Sari itu menganggap privatisasi tersebut sama sekali tidak ada manfaat untuk rakyat kecil.

"Hanya segelintir orang saja yang menikmati hasil privatisasi BUMN itu, tapi rakyat kecil tetap susah,"katanya kepada frauenmedia di sela-sela acara"Launching Hasil Survey FSP BUMN Bersatu Terhadap Kinerja Menteri Negara BUMN" di Cafe Gallery, Cikini, Kamis (16/12).

Oleh sebab itu, perempuan yang menjabat sebagai Sekjen Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu itu meminta kepada pemerintah untuk menghentikan kebiasaan melakukan privatisasi BUMN.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua FSP BUMN Bersatu Arief Poyuono. Dalam kesempatan yang sama, Arief mempertanyakan keefektifan privatisasi perusahaan BUMN.

"Pemerintah selalu berdalih terpaksa memprivatisasi karena kekurangan dana APBN. Nyatanya hutang Lapindo senilai 4.7 Triliun itu ditalangi oleh APBN. Jadi sebenarnya siapa yang menikmati hasil privatisasi tersebut?"tanyanya.

Apalagi IPO Krakatau Steel yang kemarin saja banyak menuai kontroversi. Secara kasat mata negara banyak menanggung kerugian yang sangat besar akibat terlalu murahnya saham Krakatau Steel dijual.(Cit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar